Siang ini matahari tepat berada diatas
kepalaku
Suara adzan terdengar memanggilku
Ku segera berjalan menuju rumahmu
Disekitar ku melihat nenek duduk didepan
rumahnya
Kumenganggukan kepalaku dan tersenyum
kepadanya
Nenek itu membalas isyarat salamku dengan
senyumnya
Dari kejauhan kulihat seorang pemuda
mengayuh sepedanya
Pemuda itu berpeci, mengenakan baju kokoh
dan sarung
Ia hendak menuju rumahmu yang ada diujung
kampung
Sesampainya di rumahmu
Kumelihat pemuda tadi berusaha memakirkan
sepedanya
Sepeda tua tanpa jagang itu terlihat
menyulitkannya
Acap kali terlihat ia berusaha membetulkan
posisi sepedanya
Sementara didalam sana terdapat para
sesepuh
Dibalik pintu kayu rumahmu yang terlihat
rapuh,
Kulihat seorang diantaranya tengah menaruh
peci
Dan seorang anak kecil menuju tempat wudlu
dengan berlari
Kini kurasakan suasana yang sangat berbeda
Antara kota tempat tinggalku dan desa
dimana ku tengah berada
Di kota memang ramai namun semua seolah
hampa
Sedangkan disini, bagiku semua terasa
istimewa
Seusai berkunjung ke rumahmu, aku merasa
heran
Hambamu, mereka tersenyum dan mengajak ku
bersalaman
Senyum dan jabat tangan itu membuatku
terharu
Rasa yang jarang dirasakan oleh seorang
mualaf sepertiku