Malam ini aku
kembali dari perantauan
Dinginnya udara
tak terasa asing lagi
Jalanan di
sekelilingku terlihat gelap
Bertemankan jutaan
titik cahaya bintang
Dengungan suara
mesin lokomotif dan gesekan rel
Kulihat seorang
temanku menghisap rokoknya
Tiga orang
tertidur pulas di ujung gerbong
Seorang lainnya
mengetuk-ngetuk pintu gerbong
Sedangkan diriku
hanya terdiam merenung
Terus meratapi
bintang yang seakan terus mengikutiku
Dalam hati nurani,
ku seolah bertanya
Apakah dosa ini
jauh lebih banyak dari jutaan bintang diluar sana
Tiba-tiba kawanku
menggodaku dengan menyodorkan rokoknya
Kutersenyum padanya
sambil menggelengkan kepalaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar