Kamis, 31 Juli 2014

Bintang dan Dosa


Malam ini aku kembali dari perantauan


Dinginnya udara tak terasa asing lagi


Jalanan di sekelilingku terlihat gelap


Bertemankan jutaan titik cahaya bintang


Dengungan suara mesin lokomotif dan gesekan rel


Kulihat seorang temanku menghisap rokoknya


Tiga orang tertidur pulas di ujung gerbong


Seorang lainnya mengetuk-ngetuk pintu gerbong


Sedangkan diriku hanya terdiam merenung


Terus meratapi bintang yang seakan terus mengikutiku


Dalam hati nurani, ku seolah bertanya


Apakah dosa ini jauh lebih banyak dari jutaan bintang diluar sana


Tiba-tiba kawanku menggodaku dengan menyodorkan rokoknya


Kutersenyum padanya sambil menggelengkan kepalaku


Sembari kembali menikmati indahnya lukisanmu diatas sana




Tidak ada komentar:

Posting Komentar